Mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H
Semoga puasa Arafah, Ibadah Qurban kita
Diterima oleh ALLAH SWT
Mencetak anak didik yang cerdas dan terampil dalam kehidupan berwawasan masa depan dan berkualitas di bidang IPTEK dan IMTAQ
Meningkatkan mutu pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan akademis, dan non akademis, kritis dan mandiri dalam kelas unggulan maupun binaan serta mengembangkan sekolah yang berwawasan wiyata mandala.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
Ngeblog (istilah bahasa Indonesia untuk blogging) harus dilakukan hampir setiap waktu untuk mengetahui eksistensi dari pemilik blog. Juga untuk mengetahui sejauh mana blog dirawat (mengganti template) atau menambah artikel. Sekarang ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di Internet. Dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali software, tool, dan aplikasi Internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan pemilik blog) untuk merawat blognya.
Saya mulai ngeblog mulai bulan November 2007. tepatnya tanggal 10 November 2007, sebulan setelah Pesta Blogger Indonesia Pertama digelar. Bukan karena saya menghadiri acara itu, maka saya ngeblog. Saya malah baru tahu beberapa hari setelah itu. Tetapi lebih karena ingin sekedar refreshing bin wisata jiwa di alam maya. Hitung-hitung biar tidak gaptek.
Hari ini, adalah Hari Blogger Nasional yang kedua. Pesta Blogger yang recananya dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2008. Karena satu dan lain hal, diundur menjadi tanggal 22 November 2008. Dan bagi yang ingin berpartisipasi dapat Ndaftar di sini.
Dalam Siaran Pers-nya, dikatakan bahwa Tema Pesta Blogger 2008 adalah “blogging for society” atau nge-blog untuk masyarakat. Beberapa bulan belakangan ini, para blogger dan komunitas blogger dari berbagai daerah di Indonesia juga telah menyelenggarakan berbagai aktivitas sosial untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya,” ujar Wicaksono alias NdoroKakung, Ketua Panitia Pesta Blogger 2008.
Dalam wawancara di Suara Pagi tvOne, Cahyana Ahmadjajadi, Dirjen Aptel Menkominfo, bilang blogger adalah Suara Baru Indonesia. Namun, lepas dari semua itu, bagi saya pribadi, otak yang sudah terpenuhi oleh rutininas pekerjaan sehari-hari, menjadi suatu rekreasi yang tak ternilai harganya.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo (lihat Sugondo Djojopuspito) berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola (dimainkan dengan biola saja atas saran Sugondo kepada Supratman, lihat juga Sugondo Djojopuspito). Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPI, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah pemuda keturunan arab.
Gerakan Malang Ijo Royo-Royo yang digagas Wali Kota Malang Peni Suparto terus direspons positif oleh warga masyarakat. Bahkan, warga di luar kota pun ikut menyumbang pohon untuk menyukseskan gerakan itu. Salah satunya adalah UD Tunas Baru Mulya (TBM) yang terletak di Dau, Kabupaten Malang yang menyumbang 1.000 batang pohon. Supandri, pemilik UD TBM, mengaku keikut sertaannya dalam gerakan penghijauan tidak hanya dilakukan di Kota Malang, tapi juga di Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Hal yang sama juga dilakukan Hendry, pemilik pertokoan Jalan Sunandar Priyo Utomo, yang juga ikut berpartisipasi dalam gerakan Malang Ijo Royo-Royo. Pengusaha itu menyumbang 100 pohon untuk ikut mewujudkan impian mayoritas warga kota. Yakni menjadikan Malang kembali sejuk, nyaman dan dingin seperti era 1960-an. Untuk itu, Bapak Hendry menghubungi dinas pertamanan dan menyatakan keinginannya turut serta dalam kegiatan penghijauan ini, demikian diterangkan Bapak Mardjono, Kepala Dinas Pertamanan Pemkot Malang kemarin.
Pada bagian lain, Mardjono bertemu dengan PT HM Sampoerna Tbk, Radar Malang, Malang Post, serta lurah dan camat untuk mematangkan rencana pencanangan gerakan yang akan dilaksanakan Walikota Malang. Rapat tersebut memutuskan gerakan Malang Ijo Royo-Royo dimulai dari lima kelurahan di lima kecamatan. Yakni, Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang; Kelurahan Bakalan Krajan, Sukun; Kelurahan Kasin, Klojen; Kelurahan Blimbing, Blimbing; dan Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru.
Di samping itu, pada rapat tersebut PT HM Sampoerna Tbk menyatakan akan menyediakan 6.930 pohon yang akan dibagikan ke-57 kelurahan. Pohon-pohon tersebut akan mulai ditanam pada pencanangan gerakan Malang Ijo Royo-Royo yang rencananya dimulai pada hari Senin, tanggal 19 Juli 2004. Pohon-pohon yang disumbangkan itu sebagai wujud dukungan Sampoerna pada gerakan yang digagas Walikota, demikian terang MSA PT HM Sampoerna Tbk, Tiarso Widodo, kemarin.
Sementara itu, dinas pertamanan merekomendasikan jenis pohon yang akan ditanam pada gerakan Malang Ijo Royo-Royo. Khusus pohon pelindung adalah pohon mahoni, Terbesi (saman) dan pohon flamboyan kuning (Soga). Sedang untuk pohon produktif direkomendasikan pohon Sukun, Kluwih, Kayumanis, Kedongdong, Salam, Juwet, Blimbing, Duren, cerme, Genitu, Rambutan, Mangga, Mlinjo, dan Alpukat.
Sumber: Jawa Pos, Radar Malang
Mengenai air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, misalnya ; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap rumah seperti yang terjadi belakangan ini, sementara di bawah tanah, permukaan air tanah (water table) di kota-kota besar terus mengalami penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus dapat menjaga cadangan air, maka dibuatnya sumur resapan air hujan. Meskipun tidak seluruh masalah dapat diatasi, namun sumur resapan ini secara teoritis akan banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut sekaligus.
Bagaimana sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman kita setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air hujanyang jatuh, termasuk dari atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi sumbangan run off air hujan.
Dibawah tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita konsumsi.
Masuknya air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap bisa dicapai dengan mudah. Ii karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah, tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke selokan lalu mengalir ke sungai.
Bagaimana sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.
3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
· Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
· Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
· Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
· Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.
· Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
· Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
dapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.
Nah, sederhana bukan? Dengan membuat sumur resapan di pekarangan masing-masing, kita bias mencegah banjir sekaligus ,enjaga cadangan air.
Sumber disarikan dari tulisan Saptono Istiawan IAI, Harian Kompas 16 Pebruari 2007
Dalam rangka menciptakan kondisi dan situasi sekolah yang memungkinkan siswa sekolah dasar dapat mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, maka seluruh sumber daya pendidikan yang ada perlu dikelola dan didayagunakan seoptimal-optimalnya. Sumberdaya pendidikan berupa manusia, dana, sarana prasarana, dan lain lainya harus diorganisir, diinteraksi, dikoordinasi, dan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini dapat dicapai apabila Kepala Sekolah berkemauan dan mampu menjalankan fungsi manajemen pendidikan dengan baik.
Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai segala yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah. Tanpa manajemen yang baik tidak mungkin tujuan pendidikan ataupun tujuan sekolah dapat diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien.
Salah satu komponen sekolah yang tidak boleh dipandang ringan yang harus dikelola secara baik dan sungguh-sungguh adalah sarana dan prasarana. Bagaimana mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada dalam kondisi dan situasi masing-masing sekolah atau bahkan dapat ditingkatkan atau dapat dikembangkan dengan kreatifitas warga sekolah utamanya Kepala sekolah selaku pengelola sekolah, dengan dana maupun faktor pendukung yang lain.
Sekolah sebagai tempat proses pembelajaran diharapkan merupakan tempat yang sangat dibutuhkan oleh warga belajar maupun pengajar atau warga sekolah umumnya, merupakan tempat yang menyenangkan, memicu kerinduan untuk selalu datang dan berada di tempat tersebut. Oleh karenanya sangat diperlukan adanya penataan fisik sekolah, sarana prasarana yang dapat memberikan dampak positif warga sekolah, ramah anak, dan ramah lingkungan.
Tujuan SBL yang lain adalah terciptanya situasi dan kondisi belajar yang mantap, menjadikan sekolah adalah tempat yang sangat dibutuhkan dan dirindukan oleh semua warga sekolah karena adanya penataan yang menunjang proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat misalnya pada penataan ruang-ruang belajar, ruang-ruang fasilitas yang lain, penataan taman atau potisasi tidak saja sebagai pengindahan lingkungan belajar, namun juga sebagai sumber belajar atau laboratorium luar.